Tuesday, January 29, 2013

Tips Menjadi Public Relations yang Baik



Seorang public relations (PR) mengemban tugas utama untuk meningkatkan reputasi perusahaan. Untuk itu, PR harus mampu menyajikan citra sebuah perusahaan kepada publik atau masyarakat dalam gambaran yang terbaik. Bagi Anda yang berkecimpung di dunia komunikasi dan ingin sukses sebagai PR yang profesional, berikut ini tips untuk PR professional.

  • Percaya diri
Percaya diri adalah kunci utama menjadi PR yang profesional. Bagaimana bisa membawa citra baik perusahaan ke publik kalau Anda sendiri merasa ragu dengan kemampuan diri dan perusahaan yang dinaungi? Kepercayaan diri akan membuat Anda jadi orang yang siap menghadapi segala kemungkinan, dari yang terbaik maupun terburuk.

  • Banyak belajar
PR & Social Media Manager The Body Shop Ratu Ommaya (Maya) menekankan, "Dunia komunikasi itu dinamis harus terus belajar, juga harus membuka diri dengan hal-hal baru. Harus sering baca, harus sering belajar dalam arti apapun, selalu mengasah kemampuan."

  • Pintar mengatur mood
"Yang namanya PR itu secapek dan setidakbahagia apapun, saat berhadapan dengan media atau publik harus tetap tampil menyenangkan. Tidak menunjukkan bagaimana capek kita," saran Maurin Handayani, media expert Inke Maris & Associates, perusahaan yang bergerak di bidang communications consultant.

  • Memiliki kepribadian yang baik
Menurut Herlina Widowati, Brand Manager yang pernah menjadi PR kafe SHY Rooftop, seorang PR harus memiliki kepribadian yang baik bukan hanya secara individu. Tapi juga dalam berprofesi dan berhubungan dengan orang lain. "Kalau aku awalnya harus menjadikan pribadi kita yang menarik, bukan penampilan aja. Kita harus menghormati orang lain. Jangan berpikiran negatif terhadap orang lain, nanti orang lain akan percaya kepada kita," tutur Herlina.

  • Cepat beradaptasi
Seorang PR pasti akan bertemu dengan banyak orang, dengan karakter dan sikap yang sangat beragam. Di sinilah kemampuan Anda untuk cepat beradaptasi diperlukan agar bisa 'nyambung' saat berkomunikasi dengan berbagai orang.

  • Berpikiran terbuka
"PR Pikirannya harus sangat terbuka, nggak boleh kaku, selalu update. Aku megang social media juga, jadi harus bisa teknologi juga," ujar Maya.

  • Jaga hubungan baik dengan rekan kerja
Jangan hanya berhubungan terbatas karena urusan pekerjaan. Untuk menjaga hubungan baik dengan rekan kerja (partner bisnis, klien, media), tunjukkan sedikit perhatian. Misalnya mengucapkan selamat di hari ulang tahunnya, mengirimkan kartu ucapan di hari raya atau sekadar mengajak makan siang sambil berbincang santai

Definisi Public Relations menurut Para Ahli


  • Frank Jefkins
Public Relation adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun kelua, antara satu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian’ (Public Relations, Frank Jefkins Revisi Daniel Yadin. 2002 hal 10).

  • Public Relation adalah kelanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan, dan tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill dari publik. (Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.12)

  • Edward L.Berney
Public Relation adalah membujuk publik untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki niat baik. (Everything you should know about public relations,2003 hal.6)

  • Public Relation adalah suatu sistem komunikasi untuk menciptakan kemauan baik. (Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.13)

  • 5.  J.C., Seidel,
Public Relation adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari pelanggan, pegawai dan public yang lebih luas. Kedalam mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri, sedangkan keluar memberikan pernyataan-pernyataan. (Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.12)

  • Public Relation adalah falsafah manajemen yang didalam tiap keputusan dan tindakannya mendahulukan kepentingan orang lain. (Dasar-dasar Public Relation, Oemi Abdurrachman,MA, 1986 hal 27)

  •  Anthony Davis
Public Relation adalah manajemen komunikasi antara suatu organisasi dengan publiknya. (Everything you should know about public relations,2003 hal.3)



  • Menurut (British) Institute of Public Relation (IPR)
Public Relation adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam menciptakan dan memelihara niat baik (good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya’. (Public Relations, Frank Jefkins Revisi Daniel Yadin. 2002 hal 9)

  • Public Relation adalah suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menunjukan kebijaksaan dan prosedur dari individu atau organisasiatas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan dari publik. (Hubungan masyarakat Dan Konsep Kepribadian, Drs. Muslimin, M.Si, Tahun.2000, Hal.2)


  • Dr. Rex Harlow.
Public Relatoin adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian dan kerja sama. (Public Relation, Frank Jefkins Revisi Daniel Yadin.2002 hal 16)

  • Public Relation adalah komunikasi yang dilakukan suatu organisasi dengan orang-orang yang berkepentingan, guna untuk mendapatkan perhatian mereka dengan cara menguntungkan.(Everything you should know about public relations, Anthony Davis, 2003 hal.3)

  • Public Relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara sesuatu unit dan publiknya yang menentukan hidup unit itu. (Komunikasi Dan Hubungan Masyarakat, Prof.Drs. H.A.W. Widjaja, Tahun. 2002, Hal. 54)

  • Public Relation adalah suatu sistem komunikasi untuk menciptakan kemauan baik. (Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.13)

  • Public Relation merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organsasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial(perusahaan) maupun organisasi yang nonkomersial.(Teori Dan Profesi Kehumasan, M. Linggar Anggoro, 2000 hal 1)

  • Public Relation adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (umum) untuk memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik diantara mereka. (Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.14)

  • Public Relation adalah salah satu bidang ilmu komunikasi pada suatu organisasi/ perusahaan dalam melaksanakan fungsi manajemen. (Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.)

  • Public Relation merupakan fungsi menejemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan, serta kerjasama suatu organisasi/ perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen.(Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.13)


  • Public Relation adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau organisasi/ perusahaan. (Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.12)


  • Public Relation  yang modern adalah suatu rencana tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan publik dan menambah pengertian mereka. (Dasar-dasar Public Relation, Oemi Abdurrachman,MA, 1986 hal 26)


  • Public Relation merupakan suatu usaha yang secara sadar memotivasi agar orang-orang terpengaruh, terutama melalui komunikasi agar timbul pikiran yang sehat terhadap suatu organisasi, memberi rasa hormat, mendukung dan bertahan dengan berbagai cobaan dan masalah. (Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.13)

Peran Public Relations dalam Pemasaran


Public Relations merupakan faktor yang penting di dalam menunjang pemasaran. Peran Public Relations memang berlaku untuk menghubungkan antara perusahaan dengan pihak yang akan mengadakan deal atau kerjasama dengan perusahaan tersebut.

Pemasaran tidak selalu berhubungan dengan jual beli barang, tetapi juga bagaimana kita sanggup mengadakan kerjasama atau deal dengan perusahaan lain, serta bagaimana kita sanggup untuk membuat kesepakatan yang saling menguntungkan antara satu pihak dengan lainnya.

Beberapa tugas Public Relations memang ada kaitannya dengan pemasaran, seperti berikut :

Bertindak sebagai penghubung antara perusahaan dengan pihak lain untuk mengadakan jual beli, kesepakatan, dan juga kerjasama yang saling menguntungkan

Public Relations bertindak sebagai pihak yang menghubungkan perusahaan dengan pihak lain seperti pihak pembeli produk, penyalur, bahkan media. Dikatakan bahwa Public Relations merupakan penghubung bagi pemasaran, hal tersebut karena Public Relations juga berfungsi sebagai negosiator dari pihak perusahaan untuk mencapai kesepakatan dalam pemasaran, baik dalam bentuk kerjasama, liputan, dan kesepakatan jual beli yang saling menguntungkan.

Meneliti, menulis, dan mengirimkan press release kepada media

Terkadang perusahaan membutuhkan media untuk mempromosikan produk mereka. Dalam hal ini, tugas dari Public Relations adalah menjalin hubungan yang baik dengan media yang berkepentingan. Public Relations harus sanggup meyakinkan media bahwa produk atau jasa yang mereka hasilkan memang layak untuk diberitakan kepada publik.

Dengan publikasi tersebut, maka hal tersebut akan meningkatkan pemasaran perusahaan, karena publikasi sangat membantu dalam mendatangkan respon positif terhadap produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Selain itu, hal tersebut akan lebih membuka peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa mereka serta menjalin kerjasama yang baik dengan pihak lain yang saling menguntungkan.

Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pihak media, wartawan, maupun pihak yang akan mengadakan kerjasama dengan perusahaan

Tugas Public Relations adalah untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan mengenai produk atau jasa serta performance yang dihasilkan perusahaan. Kualitas dari seorang Public Relations yang baik diperlihatkan dari kepandaiannya menjawab semua pertanyaan. Bahkan, apabila perusahaan sedang berada di dalam masalah sekalipun, tugas seorang Public Relations adalah harus bisa meminimalisir atau bahkan menutup segala masalah dan kekurangan yang ada dengan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. 

Pada intinya, seorang Public Relations memang berfungsi untuk menjadi penyambung lidah yang baik sehingga melalui dirinya, banyak pihak menjadi tertarik untuk mengadakan kerjasama atau membeli produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Misalnya jika perusahaan meluncurkan produk baru, biasanya Public Relations juga harus bertindak untuk menghubungi pihak-pihak yang dianggap dapat bekerjasama untuk mensukseskan produk baru tersebut.

Mempersiapkan kebutuhan promosi perusahaan, seperti mempersiapkan brosur dan bentuk promosi perusahaan lainnya 

Fungsi promosi yang merupakan bagian dari pemasaran merupakan salah satu tanggung jawab dari seorang Public Relations. Seorang Public Relations harus memiliki keahlian untuk memikirkan desain yang menarik untuk brosur periklanan dan juga memberikan ide yang baik untuk membantu pemasaran produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

Seorang Public Relations haruslah orang yang kreatif dan bukan hanya menunggu perintah saja, melainkan juga memiliki ide-ide untuk membuat perusahaan tempatnya bekerja dikenal oleh pihak lain. Dengan perusahaan tersebut dikenal oleh pihak lain, maka hal tersebut akan mempermudah proses pemasaran dalam perusahaan serta membuat pihak lain tidak merasa ragu untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan perusahaan tersebut.


sumber: (http://managementfile.com/column.php?page=sales&id=1454)

Sejarah dan Perkembangan Public Relations di Dunia



Humas kependekan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali disederhanakan sebagai sebuah terjemahan dari istilah Public Relations (PR). Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. PR sendiri merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dan lain-lain.
Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat cepat.  Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya.Proses perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.
PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005:1). Di masa mendatang PR diperkiraan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pemerintah AS mempekerjakan 9000 karyawan di bidang komunikasi yang ditempatkan di United States Information Agency. 
Perkembangan Humas di Dunia
Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.
Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu. Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.
Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.
Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.
Berikut gambaran kronologis PR di dunia:
Abad ke-19      :     PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang
mandiri didasarkan pada perkembangan  Ilmu 
pengetahuan dan teknologi.
1865-1900    :     Publik masih dianggap bodoh
1900-1918    :     Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945     :     Publik diberi pendidikan dan dihargai
1925               :     Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928               :     Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di
fakultas sebagai mata kuliah wajib.  Disamping itu
banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
1945-1968     :     Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968               :     Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah
ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu.
Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1968-1979       :   Publik dikembangkan di berbagai bidang,
pendekatan tidak hanya satu aspek saja
1979-1990       :     Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam
perubahan mental dan kualitas
1990-sekarang :     a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang,
sikap dan  pola perilaku secara nasioal/internasional
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional,  internasional
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya,
Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi
Asal Mula Istilah
Pengertian :
  1. Hubungan dengan masyarakat luas baik melalui publisitas khususnya fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya terkait dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri (Webster’s New World Dictionary)
  2. Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News)
  3. Filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik (Moore, 2004: 6).
Public Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat (humas)  mempunyai dua  pengertian.  Pertama,  humas dalam artian sebagai  teknik komunikasi  atau  technique   of communication dan kedua,  humas sebagai  metode komunikasi atau  method of communication (Abdurrahman, 1993: 10).  Konsep Public Relations sebenarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak (lihat Jefkins, 2004: 2).
Public Relations menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (non profit – komersial, publik- privat, pemerintah – swasta). Artinya Public Relations jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal.
Dewasa ini, Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik, atau tanpa pengaruh yang jelas. Karena itu, staf Public Relations dituntut mampu menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra lembaga yang diwakilinya.
Bahan Bacaan :
Abdurrachman, Oemi. 1993. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya Bakti
Effendy, Onong Uchjana. 1999.  Hubungan  Masyarakat.  Suatu   Study  Komunikologis. Cetakan ke lima. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 1996. Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti
Moore, Frazier. 2004. Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: Rosda

Fungsi, Tujuan, dan Pengertian Public Relations menurut Para Ahli



Dalam organisasi, kita biasa mengenal istilah humas atau hubungan masyarakat. Humas adalah nama lain untuk public relations atau yang biasa disingkat PR, merupakan bagian terpenting dari komunikasi yang bertujuan memperkenalkan dan mengangkat citra positif organisasi atau perusahaan tertentu secara internal atau eksternal.
Karena kedudukannya sebagai bentuk komunikasi, public relations menjadi bagian dari cabang ilmu sosial, yaitu sosiologi, pendidikan, psikologi, dan juga aspek kebahasaan seperti linguistik.
Di dalam suatu wilayah, terjadi hubungan antarmanusia sebagai masyarakat yang tinggal di lingkungan tertentu dengan kondisi psikologi, pendidikan, dan bahasa yang dipergunakan relatif sama. Orang-orang yang menjadi PR atau public relations suatu organisasi dapat melakukan pendekatan di wilayah tersebut dengan melihat aspek di atas. Namun bagaimanakan definisi atau pengertian public relations menurut para ahli?
Berdasarkan teori sosiologi dan ilmu pemasaran, ada beberapa pengertian public relations menurut para ahli, yakni:

1. Menurut Howard Bonham
Howard Bonham adalah seorang penulis bisnis dan keuangan yang pernah bekerja untuk perusahaan riset independen di Houston, Texas, Amerika Serikat. Ia mengungkapkan bahwa public relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau organisasi tertentu.

2. Menurut James E.Grunig
James E. Grunig adalah seorang penulis dan penerima penghargaan dari Public Relations Society of America. Menurutnya, public relations adalah cara melatih komunikasi antara organisasi dan masyarakatnya.

3. Menurut Edward L. Bernays
Pengertian public relations menurut para ahli yang lainnya adalah menurut Bernays. Menurutnya, public relations atau hubungan masyarakat adalah usaha yang bertujuan memberi informasi pada masyarakat, membujuk masyarakat untuk mengubah tindakan dan sikapnya, dan berbagai usaha untuk mengintergrasikan tindakan dan sikap dari masalah dengan manusia dan dari manusia terhadap masalah.

4. Menurut Scott M. Cutlip dan Allen H. Center
Public relations adalah sebuah fungsi manajemen untuk menilai sikap masyarakat, melakukan identifikasi kebijakan sebuah organisasi untuk mementingkan kepentingan orang banyak, serta merencanakan dan melaksanakan berbagai program kegiatan guna mendapatkan pengertian dan dukungan dari masyarakatnya.

5. Menurut Masyarakat Public relations Amerika
Public relations adalah suatu tindakan pengelolaan organisasi agar organisasi tersebut bisa saling beradaptasi dengan publik dengan cara yang saling menguntungkan. Public relations juga dapat diartikan sebagai sebuah usaha untuk mendapatkan dukungan dan kerja sama dari masyarakat. Public relations yang baik adalah sebuah cara berkomunikasi dan berinteraksi yang efektif antara sebuah organisasi dan publik.

6. Menurut J. C. Seidel
Pengertian public relations menurut para ahli yang lainnya adalah menurut J. C. Seidel. Menurutnya, public relations adalah sebuah proses berkesinambungan yang terdiri dari berbagai usaha manajemen agar itikad baiknya didengar oleh pelanggan, karyawan, dan masyarakat umum sehingga manajemen perusahaan tersebut mendapatkan pengertian dari mereka. Caranya adalah dengan menganalisis dan mengevaluasi kinerja sendiri serta membuat pernyataan-pernyataan diplomatis.

7. Menurut W. Emerson Reck
Public relations adalah sebuah bentuk pelaksanaan dari penetapan kebijakan, pelayanan, dan sikap yang disesuaikan dengan keperluan masyarakat atau segolongan masyarakat agar organisasi tersebut mendapat kepercayaan dari mereka.

8. Menurut Konferensi Dunia tentang Public Relation
Public relations adalah percampuran seni dan ilmu pengetahuan yang dapat memperkirakan kecenderungan, risiko, menyarankan pimpinan organisasi, dan mengimplementasikan kegiatan sesuai rencana dengan tujuan melayani kepentingan masyarakat umum dan organisasinya.

9. Menurut Cutlip, Center, dan Broom
Public relations adalah sebuah fungsi manajemen yang bertujuan membangun dan menjaga hubungan baik serta bermanfaat antara organisasi dan masyarakat; fungsi ini memengaruhi sukses atau gagalnya organisasi tersebut.

10. Menurut the British Institute of Public Relation
Public relations merupakan sebentuk usaha yang terencana dan berkelanjutan dalam menjaga itikad baik dan keselarasan pengertian bersama antara organisasi dan masyarakat.

11. Menurut Frank Jeffkins
Pengertian public relations menurut para ahli yang lainnya adalah menurut Frak Jeffkins. Menurutnya, public relations adalah sekumpulan bentuk komunikasi terencana intra dan ekstra organisasi yang berfungsi untuk mencapai sebuah tujuan yaitu terciptanya pengertian bersama.

12. Menurut Jeffkins & Daniel Yadin
Public relations adalah sistem komunikasi yang berfungsi menumbuhkan niat baik.

13. Menurut Maria
Public relations adalah sebuah fungsi manajemen yang khusus membantu menumbuhkan dan memupuk komunikasi bersama, dukungan, pengertian, dan kerja sama di antara sebuah organisasi dan masyarakat.
Public relations melibatkan perihal manajemen, membantu manajemen dalam mencari tahu dan merespons opini masyarakat, memaparkan dan mempertegas tanggung jawab manajemen untuk melayani masyarakat, menolong managemen agar tetap memantau dan mendayagunakan perubahan yang terjadi secara efektif, bermanfaat sebagai sebuah sistem alarm dalam membantu mengantisipasi tren, dan mempergunakan penelitian dan teknik suara yang sepantasnya dalam berkomunikasi.

14. Menurut Wilcox dan Cameron
Dalam buku “Dasar-Dasar Public Relations”, keduanya menjelaskan bahwa public relations merupakan sebuah fungsi manajemen atas sebuah sikap baik yang direncanakan dan dilaksanakan secara berkelanjutan oleh setiap organisasi demi mendapatkan saling pengertian, dukungan, dan simpati dari masyarakat yang terkait dengan cara melakukan evaluasi opini masyarakat tentang organisasi tersebut untuk mencapai kerja sama yang produktif dan efisien.

Pengertian Public Relations Menurut Para Ahli – Fungsi Public Relations

Setelah memahami pengertian public relations menurut para ahli, sekarang mari kita pahami fungsi dari ilmu komunikasi ini.
Public relations menjadi kebutuhan utama dalam suatu organisasi atau lembaga karena peranannya yang kuat dalam memperlihatkan wajah perusahaan dengan image yang baik dan usaha mencari dukungan masyarakat. Tidak hanya itu, ada beberapa fungsi penting lainnya seperti berikut ini.
  • Menarik simpati masyarakat agar perusahaan dapat dikenal publik dengan baik (tindakan pencitraan).
  • Menerangkan kepada masyarakat tentang fungsi kelembagaan dan keuntungan yang akan didapat apabila bergabung dengan organisasi atau menggunakan jasa perusahan.
  • Menimbulkan efek persuasif atau pembujukan langsung sehingga masyarakat mengubah sikapnya dari belum percaya menjadi percaya terhadap organisasi.
  • Mengevaluasi sikap perusahaan terdahulu dilihat dari tanggapan publik sehingga dapat memperbaiki manajemen perusahaan ke depannya.
  • Menjadi jembatan penghubung antara masyarakat sebagai pelanggan dan perusahaan dengan manajemen sebagai penyedia jasa dan layanan.

Pengertian Public Relations Menurut Para Ahli – Tujuan Public Relations

Selain menelaah fungsi dan pengertian public relations menurut para ahli, mari simak beragam tujuan public relations berikut ini.
Menurut Davis, tujuan utama aktivitas public relations adalah untuk memengaruhi sikap manusia secara individu atau kelompok ketika saling berhubungan, dengan melakukan dialog terhadap semua golongan, ketika persepsi, opini, dan sikapnya dianggap penting bagi kesuksesan sebuah perusahaan.
Sementara itu, Rosady Ruslan berpendapat bahwa ada 5 tujuan public relations, yaitu:
  • Menciptakan citra organisasi yang baik dan positif bagi masyarakat dan konsumen.
  • Memicu tercapainya sikap saling mengerti antara masyarakat dan perusahaan.
  • Mengembangkan keselarasan fungsi antara pemasaran dan public relation.
  • Membangun pengenalan dan pengetahuan tentang merek secara efektif.
  • Mendukung bauran pemasaran.
Adapun Jefkins menuliskan bahwa ada banyak tujuan dari kegiatan public relations dalam sebuah perusahaan, di antaranya:
  • Melalui aktivitas kegiatan perhumasan yang dilakukan perusahaan, diharapkan citra umum perusahaan di mata masyarakat berubah.
  • Untuk meningkatkan kualitas calon pegawai.
  • Untuk mempublikasikan kisah sukses perusahaan pada masyarakat agar perusahaan memperoleh pengakuan dari masyarakat.
  • Untuk mengenalkan masyarakat kepada perusahaan sehingga terbuka pangsa pasar yang baru.
  • Untuk mengondisikan masyarakat bursa saham sesuai rencana perusahaan dalam menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
  • Untuk memperbaiki hubungan perusahaan dan masyarakat jika telah terjadi kejadian yang menyebabkan perusahaan mendapatkan kesangsian, kecaman, dan timbulnya salah paham terhadap itikad baik perusahaan.
Pada dasarnya, setiap individu adalah humas atau PR bagi dirinya sendiri. Ketika ia terjun ke masyarakat, pembawaan dirinya menjadi citra yang selalu melekat dan selalu diingat oleh individu-individu lain.
Begitu pula dengan public relations dari sebuah organisasi atau perusahaan yang membawa citra atauimage yang tentunya diharapkan baik sehingga masyarakat dapat percaya dan simpatik pada kualitas perusahaan tersebut.

Sumber: (http://www.anneahira.com/pengertian-public-relations-menurut-para-ahli.htm)

Etika dalam Kegiatan Public relations


Telah kita ketahui bahwa ciri hakiki manusia bukanlah dalam pengertian wujud manusia (human being), melainkan proses rohaniah yang tertuju kepada kebahagiaan yang menyangkut watak, sifat, perangai, kepribadian, tingkah laku dan lain-lain, serta aspek-aspek yang menyangkut kejiwaan yang terdapat dalam diri manusia (Soekotjo, 1993; 102).
Seorang humas (public relations) harus menguasai etika-etika yang umum dan tidak umum antara lain :

1. Good communications for internal and external public.

2. Tidak terlepas dari factor kejujuran (integrity) sebagai landasan utamanya.

3. Memberikan kepada bawahan/karyawan adanya sense of belonging dan sense of wanted 
pada perusahaannya (membuat mereka merasa diakui/dibutuhkan).

4. Etika sehari-hari dalam berkomunikasi dan berinteraksi harus tetap dijaga.

5. Menyampaikan informasi – informasi penting kepada anggota dan kelompok yang berkepentingan.

6. Menghormati prinsip-prinsip rasa hormat terhadap nilai-nilai manusia.

7. Menguasai prinsip-prinsip rasa hormat terhadap nilai-nilai manusia.

8. Menguasai teknik dan cara penanggulangan kasus-kasus, sehingga dapat memberikan keputusan dan pertimbangan secara bijaksana.

9. Mengenal batas-batas yang berdasarkan pada moralitas dalam profesinya.

10. Penuh dedikasi dalam profesinya

11. Menaati kode etik humas

Sumber : Dasar-dasar Public Relations, Drs Soleh Soemirat, MS dan Drs Elvinaro Ardianto, M.Si

Perkembangan Public Relations di Indonesia


Public relations atau hubungan masyarakat (Humas) secara kelembagaan diakui dengan berdirinya Bakohumas (Badan Koordinasi Humas Pemerintah) pada 13 Maret 1971. Secara yuridis formal, Bakohumas didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penerangan No. 31/KEP/MENPEN/1971. Lahirnya SK Menpen dalam rangka Pembentukan Bakohumas yang merupakan kelanjutan dari hasil musyawarah antar Humas-Humas Departemen/Lembaga Negara pada tanggal 6 Desember 1967.


Musyawarah tersebut antara lain menyepakati, bahwa :
"Untuk memperoleh daya guna dan tepat operasi penerangan setinggi-tingginya, maka dipandang perlu untuk membentuk suatu badan yang bertugas mengkoordinir, mengintegrasikan dan mensinkronisasikan kegiatan Humas-Humas pemerintah.”
Musyawarah ini menyetujui diadakannya koordinasi antar Humas Departemen/Lembaga Negara, disingkat Bakor, yang dikoordinasikan oleh Deppen. Kemudian pada pertemuan pleno Bakor pada tanggal 1 Juli 1970, untuk membicarakan peningkatan dan efektivitasnya wadah ini, diperoleh kata sepakat untuk merubah Bakor menjadi Bakohumas (Badan Koordinasi Humas Pemerintah).


Dalam perkembangan selanjutnya lahirlah SK Menteri Penerangan tersebut diatas yang beberapa pasalnya antara lain berbunyi :
Pasal 1 : Perihal Kedudukan
  1. Ditingkat Pemerintah Pusat dibentuk Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah disingkat Bakohumas.
  2. Bakohumas Pusat berkedudukan di Departemen Penerangan.
  3. Keanggotaan Bakohumas terdiri dari Humas-Humas (Lembaga-Lembaga Pemerintah Negara/Non Departemen) pada tingkat Pemerintah Pusat yang diwakili oleh satu orang atau lebih.

Adapun tugas Bakohumas ini adalah :
  1. Membantu Menteri Penerangan dalam menetapkan kebijaksanaan pembinaan hubungan yang lancar dan harmonis antara masyarakat dan pemerintah.
  2. Mengadakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan kerjasama antara Humas Departemen/Lembaga Negara.
  3. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan kebijaksanaan Pemerintah.

Perkembangan Humas Pemerintah di Indonesia cukup pesat dengan tiga faktor yang melatarbelakanginya: 1) cepatnya kemajuan teknologi; 2) pertumbuhan ekonomi; 3) hausnya masyarakat akan informasi yang akurat. Hal ini sejalan dengan tugas Bakohumas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Komunikasi dan Informasi No. 03A/SK/MENEG/I/2002 tentang Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah, yaitu:
  1. Membantu Pemerintah dalam melancarkan arus informasi antar lembaga pemerintah dan antar pemerintah dengan masyarakat.
  2. Mengadakan koordinasi dan kerjasama antar Humas Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Lembaga Tertinggi dan Lembaga Tinggi Negara serta BUMN.
  3. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan kehumasan.

Bakohumas mempunyai kegiatan antara lain, sebagai berikut:
  1. Ikut serta dalam berbagai kegiatan Pemerintah, khususnya di bidang layanan informasi.
  2. Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi kehumasan.
  3. Meningkatkan fungsi dan kedudukan Humas dalam rangka menunjang kebijakan Pemerintah.
  4. Memelihara hubungan kerjasama yang baik dan menciptakan hubungan yang efektif dan harmonis dengan organisasi dan lembaga resmi serta masyarakat.


Selanjutnya, lembaga pertama di Indonesia yang menghimpun para praktisi Humas (individual) adalah Perhumas (Perhimpunan Hubungan Masyarakat). Berdirinya Perhumas didasari cita-cita akan adanya sebuah forum profesi kehumasan di Indonesia. Gagasan tersebut semakin menguat ketika salah seorang praktisi Humas, Marah Joenoes menghadiri World Public Relations Congress ke-6 di Jenewa. Akhirnya setelah melalui berbagai diskusi, pada tanggal 15 Desember 1972 secara resmi didirikanlah Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia yang disingkat Perhumas sebagai organisasi profesi kehumasan di Indonesia. Para pendiri Perhumas, antara lain, adalah: M. Alwi Dahlan, Ph.D, Arifin Pasaribu, Augusto Thomas Graciano, D. Tahitoe, SH, Drs. Feisal Tamin, Drs. R.M. Hadjiwibowo, Kolonel Drs. Hoedioro, Mayor Drs. I Made Arisandi, R. Imam Sajono, Drs. Mahiddin, Marah Joenoes, Moestafa Kemal, Mohammad Jahja Daeng Nompo, Mohammad Ridwan, Nana Sutresna, MA, Roy Tjia Hen An, S.D. Pontoh, SH, Drs. Soemadi, Brigadir Jenderal Soemrahadi, Ir. Wardiman Djojonegoro, dan Wisaksono Noeradi (http://www.perhumas.or.id).


Perhumas dibentuk dengan tujuan meningkatkan keterampilan profesional Humas, memperluas dan memperdalam pengetahuan teknis Humas, dan sebagai wahana pertemuan para praktisi Humas.

Sumber: (http://belajarkomunikasilagi.blogspot.com/2012/04/perkembangan-public-relations-di.html)

Apa itu Public Relations?


Dalam bahasa Indonesia, biasa public relations disebut dengan Humas (yaitu, hubungan masyarakat). Struktur departemen ini memang disiapkan untuk menjadi “juru bicara” bagi institusi untuk memberikan informasi resmi kepada pihak-pihak luar. Untuk model institusi non profit, struktur PR ini biasanya berbentuk Corporate PR. Sedangkan untuk institusi pencari keuntungan (biasanya berbentuk perusahaan), biasanya memiliki bentuk Marketing PR. Otomatis, bentuk Marketing PR sendiri memiliki irisan atau pun kesamaan fungsi dengan struktur marketing (pemasaran) produk atau jasa dari perusahaan yang dimaksud. Ada pun, fungsi-fungsi yang dapat diwujudkan oleh PR itu sendiri antara lain :
Membangun hubungan baik dengan media massa
Media massa, baik cetak maupun online merupakan sumber berita bagi masyarakat. Apapun jenis informasinya, bisa disampaikan oleh media massa untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas. Termasuk pula di antaranya jenis informasi terkait produk atau jasa yang dihasilkan, ataupun untuk membangun pencitraan yang positif atau menghindari ekses negatif dari isu. Dengan pemanfaatan media massa yang tepat, akan menjadi sarana pemberian informasi ke luar institusi yang berefek luas dan berbiaya rendah.
konferensi pers (press conference) adalah media yang biasa digunakan bagi departemen PR untuk berkomunikasi dengan media massa. teknisnya, dalam setiap isu yang ingin digulirkan, PR mengundang media massa untuk hadir dalam press conference. media lainnya adalah interview langsung, tetapi ini biasanya langsung dilakukan oleh pihak mass media yang menghubungi PR perusahaan.
Membangun reputasi dan pencitraan positif
Kontinyuitas komunikasi yang dilakukan dapat diarahkan pada pembentukan citra yang positif dari institusi di mata masyarakat luas. Tentunya, ini semua dapat dibangun dengan berdasarkan kesamaan value yang dituntut oleh konsumen masing-masing produk atau jasa. Kesamaan value yang saya maksudkan dapat berupa : harga yang murah, keberterimaan perusahaan di kalangan masyarakat, gerakan cinta lingkungan hidup, corporate social responsibility, dan lain-lain.
citra positif seharusnya merupakan turunan dari strategi organisasi/individu dalam pembentukan citra yang dikehendaki ada dalam benak konsumen/target komunikan. sebaiknya, citra positif memang didatangkan dari fakta/tindakan yang dilakukan, bukan atas pemutarbalikan kebohongan di masa lalu.
Menetralisir isu-isu negatif
Sama halnya dengan subjudul sebelumnya, hanya saja diarahkan untuk mensiasati isu-isu negatif yang mengarah pada institusi. Pastinya, ada berbagai strategi komunikasi yang dapat dilakukan untuk menghadapi berbagai jenis isu yang mungkin muncul. Salah satunya misalnya adalah memberi tanggapan yang bersifat meng-counter isu miring yang datang. Selanjutnya, dapat dilakukanmaintain persepsi masyarakat terhadap isu miring yang bersangkutan.
satu kisah hebat bagaimana company berhasil melakukan counter issue negative ada pada kasus Indomie. jadi ceritanya, Indomie di Taiwan mendapat sorotan buruk, karena tidak mencantumkan bahan yang ada di dalam proses produksinya, ke dalam kemasan yang memuat mie hasil produksi tersebut. hebatnya adalah, indofood berhasil menangkis issue ini di masyarakat Indonesia, bahkan hingga tersiar ke seluruh dunia, dengan issue positive yang lain : Indomie adalah makanan nasional Indonesia. dan citra nasionalisme berhasil menutup citra negatif tentang bahan yang tidak disebutkan tersebut. semuanya dilakukan kurang dari 24 jam :)
Berkomunikasi dengan konsumen dan stakeholder
Tidak hanya masyarakat luas yang menjadi sasaran dari struktur PR ini (melalui media massa, seperti sudah disebutkan sebelumnya di atas), tapi dapat juga lingkup yang lebih kecil lagi, yakni kalangan konsumen produk atau jasa saja atau bahkan hanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap institusi (biasanya disebut dengan stakeholder). Prinsip paling sederhana, dari komunikasi yang kontinyu dari struktur PR kepada kedua jenis sasaran ini adalah mempertahankan trust yang sudah ada.
harapan terbesar dari keberadaan struktur PR dalam organisasi adalah, pihak ketiga (tanpa imbalan materi) yang melakukan komunikasi kepada target. jadi dengan pemeliharaan hubungan yang baik, dan ditunjang dengan tindakan-tindakan nyata yang pernah dilakukan, sebaik-baiknya public relation adalah ketika pihak ketiga yang mengkomunikasikan tentang organisasi/individu kita sendiri.
Mempublikasikan produk dan/atau jasa
Publikasi produk dan/jasa juga dapat memanfaatkan struktur maupun fungsi dari PR ini. Terutama publikasi dalam bentuk berita tentang produk dan/atau jasa tertentu. Di sini, pemanfaatan kompetensi jurnalistik memegang peranan penting dalam pembuatan dan penyiapan berita produk dan/atau jasa.
Mempublikasikan event kegiatan
Event kegiatan yang dimiliki oleh institusi, termasuk di antaranya eventmarketing, dapat pula dipublikasikan secara luas melalui media massa. Oleh karena itu, menjadi tantangan tersendiri bagi struktur PR untuk dapat berkolaborasi dengan struktur pemasaran terkait dengan bentuk event seperti apa yang akan menjadi sumber pemberitaan yang baik bagi media massa.
Mengundang simpati publik
Pemanfaatan momentum peristiwa yang tepat, bila di-blow up dengan strategi PR yang cocok, dan kontinyuitas komunikasi PR akan dapat menghadirkan simpati publik bagi institusi yang bersangkutan. Jika posisi institusi sudah di atas angin seperti ini, strategi komunikasi PR dapat dilanjutkan untuk membangun citra positif institusi di mata masyarakat pada umumnya, dan konsumen sertastakeholder institusi secara khusus.
seringkali, perusahaan/institusi non-profit bekerja sama dengan konsultan public relations. gunanya untuk berdiskusi tentang pesan apa yang sebaiknya disampaikan, bagaimana menyampaikannya serta melalui media apa. biasanya, para konsultan PR sendiri memang sudah berteman dengan media massa. sehingga akan memudahkan untuk menggunakan jejaring pers yang sudah dimiliki oleh mereka.
Sumber: (http://ikhwanalim.com/2009/04/22/apa-itu-public-relations/)